Satuan Pendidikan : SDN Wonosari 03
Kelas/Semester :
IV/1
Tema : 3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema : 2. Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu :
2 x 35 menit
Kompetensi
Inti (KI)
1. Menerima,
menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
Muatan Pelajaran
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
SBDp
|
3.4 Memahami karya seni
rupa teknik tempel
|
3.4.1 menjelaskan macam-macam karya seni rupa
teknik tempel
3.4.2 membedakan antara
kolase, montase, aplikasi, dan mozaik
|
4.4 Membuat karya kolase, montase,
aplikasi, dan mozaik
|
4.4.1 mempraktikkan cara
membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik
|
Materi Utama
|
Materi
Remidial
|
Materi
Pengayaan
|
Ko-Kurikuler
|
Montase
Kolase
Mozaik
|
Montase
|
Kolase
|
Pengertian Kolase
Alat dan bahan
Langkah-langkah membuat kolase
Praktik membuat kolase
|
BAHAN
Pengertian Montase, Kolase, mozaik
Pengertian Montase
Pengertian Montase, menurut
kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu komposisi gambar-gambar yang
dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber. Pada
perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang
telah merambah kepada karya tiga dimensi. Karya montase ini juga kurang dikenal
oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan
seni lukis, seni kriya, seni patung. Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai
salah satu dari jenis karya tersebut.
Karya montase dihasilkan dari
mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi
lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil gambar
rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan
salah satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap
seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah
jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan
karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi,
montase tiga dimensi berbentuk setting.
Fungsi Montase:
Sedangkan fungsi dari Montase,
sebagai berikut:
- Fungsi praktis , yaitu fungsi pada benda sehari – hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.
- Fungsi edukatif ,yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas
- Fungsi ekspresi, yaitu dengan menggunakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.
- Fungsi psikhologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban psikhologis
- Fungsi sosial, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.
Langkah-langkah Membuat
Montase
Adapun langkah-langkah dalam
pembuatan montase, yaitu:
- Sediakan alat dan bahan:
- Majalah, koran, gambar-gambar yang akan dijadikan montase
- Gunting
- Lem
- Buku gambar sebagai tempat menempelkan gambar
- Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan dijadikan montase, misalkan badan dan kepala berbeda
- Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok
- Tempelkan gambar pada buku gambar yang sudah disiapkan dengan menggunakan lem
- Lihat hasil montase yang dibuat
Kolase
Kolase adalah komposisi artistik
yang dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu,
dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya seni
rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam macam paduan bahan. Selama
bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase
yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.
Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material itu wajib masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material itu wajib masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
Dalam sejarahnya, seni kolase
berkembang pesat di Venice, Italia, kirakira pada abad 17. Selanjutnya seni ini
kian berkembang di Perancis, Inggris, Jerman, dan kota-kota lain di Eropa.
Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman karna unik dan menuntut
kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst
terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan
bermacam-macam objek lainnya. Henri Mattise adalah salah satu seniman yang
beralih kepada seni kolase saat jari-jari tangannya terserang arthritis
sehingga tidak mampu melukis lagi.
Pemanfaatan bahan baku kolase
yang bermacam-macam akan menghasilkan karakter bentuk kolase yang unik dan
menarik yang dapat dibedakan menjadi : kolase dua dimensi dan kolase tiga
dimensi untuk fungsi yang berbeda.
Unsur-unsur rupa yang terdapat
pada kolase antara lain :
- Titik dan Bintik: titik adalah unit unsur rupa yang terkecil yang tidak mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedang bintik adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik pada kolase dapat diwujudkan dari butir-butir pasir laut. Sedang bintik dapat diwujudkan dari lada atau biji-bijian yang berukuran kecil dan sejenisnya.
- Garis: adalah perpanjangan dari titik yang mempunyai ukuran panjang namun relatif tidak mempunyai lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dari potongan kawat, lidi, batang korek, benang dan sebagainya.
- Bidang: adalah unsur rupa yang terjadi sebab pertemuan beberapa garis. Bidang dapat dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal, melintang. Aplikasi unsur bidang pada kolase bisa berupa bidang datar (2D) dan bidang bervolume (3D).
- Warna: adalah unsur rupa yang penting dan salah satu wujud keindahan yang dapat dicerap oleh indera penglihatan manusia. Warna secara nyata dapat dibedakan menjadi warna primer, sekunder dan tertier. Unsur warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita/renda, kertas warna, kain warna-warni dan sebagainya
Cara Pembuatan Kolase
- Siapkan bahan dari barang bekas, seperti koran, majalah, dan kertas. Media dan perangkat yang dibutuhkan: kalender bekas/kertas gambar, pewarna, gunting pensil, dan lem.
- Buat gambar bunga (atau gambar lain yang kalian inginkan) di kalender bekas/kertas gambar.
- Rencanakan penempelan bahan bekas pada gambar yang sudah kamu buat. Bahan bekas diberi pewarna terlebih dahulu.
- Gunting atau sobek bahan bekas menjadi ukuran kecil.
- Oleskan lem sedikit demi sedikit pada gambar yang akan ditempeli kertas.
- Tempelkan guntingan atau sobekan bahan bekas tadi pada kertas.
- Lakukan dengan rapi sesuai kreativitasmu. Usahan tempelan kertas tertata dengan rajin sehingga hasil kolase juga rajin.
MOZAIK
Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras
berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001).
Pengertian Mozaik yaitu
pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau
bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong
atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang
datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan
pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu.
Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan
pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan tempelan- tempelan yang
berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping
siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan
polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca,
pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau
kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah
gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian
cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya
memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.
Langkah-langkah
pembuatan
- Siapkan alat dan alat yang akan kita gunakan dalam membuat mozaik.
- Buatlah pola atau gambar pada buku gambar sesuai dengan keinginan kita.
- Kemudian tempelkan satu persatu kertas yang sudah dibentuk pada gambar yang telah dibuat, pada saat menempel bisa menggunakan alat bantu agar lebih memudahkan.
- Tutupi pola secara menyeluruh dengan kertas warna-warni ( warna yang digunakan sesuai dengan keinginan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar